BUKU BIOGRAFI SEORANG TOKOH LEGENDA MILITER (RPKAD) DAN INTELIJEN INDONESIA " BENNY, TRAGEDI SEORANG LOYALIS ", KARYA JULIUS POUR.
SEDIKIT KETERANGAN TENTANG BIOGRAFI JENDERAL TNI L.B. MOERDANI :
Buku ini adalah biografi Jenderal TNI Leonardus Benjamin Moerdani / L.B. Moerdani / Benny Moerdani / LBM, yang bisa juga dianggap sebagai buku sejarah RPKAD / KOPASSHANDA / KOPASSUS / KORPS BARET MERAH, karena awal karir militer Benny Moerdani terukir berbarengan dengan sejarah terbentuknya Pasukan Elit TNI-AD ini.
Jenderal L.B. Moerdani dikenal sebagai tokoh militer dan intelijen yang sangat disegani dan selalu tampil dengan kesan ANGKER BERWIBAWA. Jenderal yang satu ini (bersama Jenderal M. Jusuf) lebih sering tampil berseragam dengan hanya memakai Wing Paranya yang diperoleh di Amerika Serikat, tanpa menyertakan tanda-tanda jasa dan kecakapan militer lainnya, yang biasanya dipakai dengan penuh rasa bangga oleh para pejabat militer. Padahal sangat banyak tanda kecakapan dan tanda jasa militer yang berhak dikenakannya.
Benny Moerdani juga merupakan salah seorang pemegang Bintang Sakti, suatu tanda kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang menunjukkan sifat-sifat keberanian dan kepahlawanan bagi Bangsa dan Negara.
Sangat banyak peristiwa penting dalam sejarah Republik Indonesia yang diwarnai oleh sepak terjang beliau, seperti Operasi Naga dalam rangka Trikora, Operasi Flamboyan dan Operasi Seroja (Di Timor Timur), Peristiwa Tanjung Priok (Amir Biki), Operasi Woyla (Komando Jihad dan Jamaah Imran), Peristiwa Penembakan Misterius (PETRUS) dan masih banyak beberapa peristiwa lainnya.
Semua sepak terjang dan kemampuannya itulah yang membawanya sampai pada jabatan tertinggi dalam jajaran ABRI, dibawah PANGTI / Presiden. Beliau mejabat sebagai Panglima ABRI tanpa pernah menjabat jabatan teritorial, hampir semua kariernya adalah dilalui di medan tempur dan intelijen yang diselingi oleh penugasan diplomatik.
Jenderal Benny adalah sosok karismatik yang sangat disegani di kawasan Asia Tenggara, hal ini dapat kita lihat pada saat beliau melaksanakan resepsi pernikahan anaknya, Ria Moerdani, yang dihadiri beberapa tamu agung, seperti ; Presiden Soeharto, Wakil Presiden Tri Sutrisno, Presiden Philipina Jenderal Fidel Ramos & Nyonya, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan beberapa Sultan asal Malaysia.
**) Dalam buku biografi Marsekal Muda Teddy Rusdy " THINK AHEAD ", ditulis bagaimana para kepala negara ASEAN begitu menghargai dan menghormati Jenderal Benny, saat sukses memimpin dan mengamankan KTT ASEAN 1987 di Manila, Philipina, BAGAIMANA TIDAK MEMBANGGAKAN, seorang Jenderal asal Indonesia memimpin dan mengkoordinasikan pengamanan bagi Para Kepala Negara ASEAN di luar negeri.
Sejak muda Benny dikenal sangat tegas, bahkan terhadap atasannya, hal ini dibuktikannya, saat dengan terpaksa dan rasa kecewa yang mendalam Benny harus melepas BARET MERAH kebanggaannya, karena dianggap melawan perintah atasan, saat itu Benny menjabat sebagai Komandan Batalyon I RPKAD, dengan berani menentang atasannya yang ingin mengeluarkan anak buahnya dari RPKAD, hanya karena anak buah mendapat cacat permanen, padahal cacat itu didapatnya dalam pertempuran. Benny juga berani menolak permintaan mantan Presiden Soekarno untuk menjadi anggota Tjakrabirawa dengan alasan " BAPAK PRESIDEN, SAYA PENGIN JADI TENTARA BETULAN ", Benny bahkan menolak " Diangkat Menantu " oleh Bung Karno.
Dalam buku ini kita juga akan mendapati bagaimana keberanian dan ketegasan beliau yang BERANI MENEGUR Presiden Soeharto tentang bisnis anak-anak beliau. Dan sebagai akibatnya adalah penyingkiran dan pengucilan dirinya dari pusat kekuasaan negara, lalu ditambah dengan isu-isu miring tentang KUDETA yang akan dilakukannya, yang membuat Pak Harto semakin mengucilkannya.
Namun semua itu tidak terbukti, DAN TERNYATA pengabdiannya selama itu, tidaklah menghilangkan rasa hormat dan RASANYA, adapula rasa sayang dari seorang Pak Harto pada seorang Benny Moerdani, HAL INI TERBUKTI, bagaimana seorang Pak Harto yang terkenal keras kepada lawan-lawan politiknya dan orang yang tak disukainya mau menyempatkan diri untuk melayat ke rumah duka saat Jenderal Benny Moerdani wafat.
- Buku baru.
- Soft cover.
- Dilengkapi dengan beberapa foto.
- Penerbit KATA.
- Entah cetakan keberapa, karena ada beberapa kali cetak.
- 402 halaman.
- 14,6 x 23 cm.
H A R G A :
*** BUKU BARU @ Rp 300.000,-- (FIX), BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM.
*** BUKU BEKAS DENGAN KONDISI BAGUS @ Rp 225.000,-- (FIX), BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM.
UNTUK INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN MENGHUBUNGI TREEHOUSE KULAMA 081586008604 (SMS / WA / LINE).
UNTUK MELIHAT KOLEKSI LENGKAP KAMI, SILAHKAN MENG "KLIK" SITUS BERIKUT:
www.bukusejarah.com
www.bukukoleksi.com
www.bukujadul.com
bukusejarahdanbiografi.blogspot.co.id
bukumajalahjadul.blogspot.co.id
bukug30spki1965.blogspot.co.id
bukusejarahg30s.blogspot.co.id
bukubudayajawa.blogspot.co.id
bukuagamadankepercayaan.blogspot.co.id
bukubonsai.blogspot.co.id
bukuintelijen.blogspot.co.id
bukukopassus.blogspot.co.id
bukusastrapopuler.blogspot.co.id
bukusiliwangi.blogspot.co.id
integrasitimortimur.blogspot.co.id
jualbukupenting.blogspot.co.id
sepatukudabekas.blogspot.co.id
MAAF, KAMI TIDAK MELAYANI TRANSAKSI SECARA COD.